Profil Desa Benda

Ketahui informasi secara rinci Desa Benda mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Benda

Tentang Kami

Menelisik Desa Benda, Sirampog, Brebes sebagai pusat pendidikan Islam terkemuka dengan Pondok Pesantren Al-Hikmah, didukung potensi agraris dataran tinggi dan inovasi layanan digital desa di jantung Brebes selatan.

  • Pusat Pendidikan Islam Nasional

    Desa Benda merupakan rumah bagi Pondok Pesantren Al-Hikmah 1 dan 2, salah satu institusi pendidikan Islam terbesar di Jawa Tengah yang menjadi magnet bagi ribuan santri dari seluruh Indonesia dan menjadi motor utama kehidupan sosial-ekonomi desa

  • Ekonomi Berbasis Jasa dan Pertanian

    Perekonomian desa ditopang oleh ekosistem jasa yang tumbuh di sekitar pesantren (kebutuhan santri dan pendatang) serta sektor pertanian dataran tinggi yang subur

  • Inovasi Pemerintahan Digital

    Pemerintah Desa Benda menjadi pelopor di Kabupaten Brebes dengan meluncurkan aplikasi layanan digital "Desaku Benda", menunjukkan kemampuan adaptasi dan modernisasi dalam tata kelola pemerintahan desa

Pasang Disini

Desa Benda di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, telah lama dikenal melampaui batas administratifnya. Berada di ketinggian yang sejuk di lereng Gunung Slamet, desa ini bukan hanya pusat agraris, melainkan sebuah episentrum pendidikan Islam yang pengaruhnya menjangkau seluruh nusantara. Keberadaan Pondok Pesantren Al-Hikmah menjadi poros utama yang menggerakkan kehidupan sosial, ekonomi dan keagamaan, menjadikan Benda sebagai model desa yang memadukan tradisi keilmuan dengan dinamika pembangunan modern di kawasan selatan Brebes.

Geografi dan Wilayah Administratif

Desa Benda secara geografis terletak di kawasan dataran tinggi Kabupaten Brebes bagian selatan, berjarak sekitar 55 kilometer dari ibu kota kabupaten. Letaknya yang strategis di jalur yang menghubungkan Brebes dengan Banyumas menjadikan desa ini sebagai titik perlintasan penting. Desa ini memiliki luas wilayah total sekitar 365,42 hektar, yang terbagi menjadi lahan persawahan dan non-persawahan, mencerminkan karakter agrarisnya yang subur.

Berdasarkan Peraturan Bupati Brebes Nomor 46 Tahun 2020 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Kecamatan Sirampog, wilayah Desa Benda memiliki batas-batas yang jelas. Di sebelah utara, Desa Benda berbatasan langsung dengan Desa Kaliloka. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Plompong. Sementara itu, di sebelah selatan, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Mendala dan Kecamatan Paguyangan. Adapun di sisi barat, Desa Benda berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bumiayu. Topografi wilayah yang berbukit-bukit dengan udara yang sejuk menjadi ciri khas utama, memengaruhi corak pertanian dan kehidupan masyarakat setempat.

Demografi dan Kependudukan

Sebagai salah satu desa terpadat di Kecamatan Sirampog, dinamika kependudukan di Desa Benda menunjukkan vitalitas yang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes untuk tahun 2023, jumlah penduduk Desa Benda tercatat sebanyak 9.109 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 4.687 laki-laki dan 4.422 perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang seimbang.

Data dari sumber lain seperti portal Kampung KB memberikan gambaran lebih rinci, mencatat terdapat sekitar 2.311 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di desa ini. Dengan luas wilayah sekitar 3,65 kilometer persegi, kepadatan penduduk Desa Benda mencapai angka 2.495 jiwa per kilometer persegi. Angka ini terbilang tinggi untuk ukuran sebuah desa dan menunjukkan konsentrasi pemukiman yang padat. Tingginya populasi ini tidak lepas dari daya tarik utama desa, yakni keberadaan lembaga pendidikan pesantren besar yang menarik ribuan santri, pengajar, serta para pendatang yang turut menopang ekosistem ekonomi di sekitarnya. Sebaran penduduk terbagi ke dalam delapan dusun, yang menjadi pusat-pusat komunitas lokal di dalam desa.

Sejarah dan Nadi Pendidikan Islam

Sejarah Desa Benda tidak dapat dipisahkan dari rintisan dakwah dan pendidikan yang dilakukan oleh K.H. Kholil Bin Mahalli. Sekembalinya dari menuntut ilmu di berbagai pondok pesantren terkemuka di Jawa, beliau melihat kondisi masyarakat Benda dan sekitarnya yang masih perlu pendalaman dalam pengetahuan agama Islam. Dengan pendekatan yang bijaksana dan penuh kesabaran, K.H. Kholil mulai menggelar pengajian dari satu rumah ke rumah lainnya, hingga akhirnya mendirikan sebuah surau sederhana sebagai pusat kegiatan.

Dari surau inilah cikal bakal Pondok Pesantren Al-Hikmah lahir dan berkembang. Didirikan secara resmi pada tahun 1911, pesantren ini tumbuh secara eksponensial di bawah kepemimpinan para penerusnya. Kiprahnya semakin meluas dengan berdirinya Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 di bawah asuhan K.H. Sholahudin Masruri, yang mengembangkannya menjadi lembaga pendidikan modern dengan berbagai jenjang, mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi, tanpa meninggalkan akar tradisi salafiyah. Keberadaan dua pesantren besar ini menjadi magnet yang menarik ribuan santri dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Mereka datang untuk menimba ilmu, dan banyak di antara mereka yang kemudian menetap atau membuka usaha di sekitar desa, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan populasi dan ekonomi lokal. Desa Benda pun bertransformasi dari desa agraris biasa menjadi sebuah "kota santri" yang hidup dan dinamis selama 24 jam.

Perekonomian Lokal dan Inovasi Desa

Perekonomian di Desa Benda ditopang oleh dua pilar utama: sektor pendidikan dan pertanian. Keberadaan Pondok Pesantren Al-Hikmah 1 dan 2 merupakan motor penggerak ekonomi yang paling dominan. Ribuan santri dan ratusan tenaga pendidik menciptakan permintaan yang konstan terhadap berbagai barang dan jasa. Warung makan, toko kelontong, jasa penatu (laundry), percetakan, hingga penyediaan indekos tumbuh subur, menciptakan lapangan kerja yang luas bagi warga sekitar. Efek pengganda (multiplier effect) dari kegiatan ekonomi pesantren ini menjadi denyut nadi utama yang menopang kesejahteraan sebagian besar penduduk desa.

Di luar ekosistem pesantren, sektor pertanian tetap menjadi sandaran hidup bagi sebagian warga. Lahan yang subur di dataran tinggi dimanfaatkan untuk menanam komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi, seperti sayur-sayuran, yang hasilnya dipasok untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun pasar yang lebih luas. Sinergi antara sektor jasa yang didorong oleh pesantren dan sektor agraris ini menciptakan struktur ekonomi yang tangguh.

Dalam bidang pemerintahan, Desa Benda menunjukkan visi kemajuan yang patut diapresiasi. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Baitsul Amri, S.H.I., pemerintah desa meluncurkan inovasi layanan publik berbasis digital bernama "Desaku Benda" pada tahun 2021. Aplikasi yang dapat diunduh melalui platform Android ini merupakan yang pertama di Kabupaten Brebes, dirancang untuk mempermudah warga dalam mengakses layanan administratif seperti pengurusan surat keterangan, sekaligus menjadi kanal pengaduan publik yang efektif. Inovasi ini tidak hanya memangkas birokrasi dan mendekatkan layanan kepada masyarakat, termasuk bagi warga yang merantau, tetapi juga menegaskan citra Desa Benda sebagai entitas yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Tantangan dan Potensi Masa Depan

Sebagai bagian dari wilayah Kecamatan Sirampog yang memiliki kontur tanah labil, Desa Benda dan sekitarnya menghadapi tantangan kebencanaan, terutama risiko tanah bergerak saat curah hujan tinggi. Meskipun berita bencana lebih sering terdengar dari desa-desa tetangga, kewaspadaan dan mitigasi bencana menjadi agenda penting bagi pemerintah dan masyarakat Desa Benda untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur.

Ke depan, Desa Benda memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Reputasinya sebagai pusat pendidikan Islam terkemuka merupakan aset utama yang akan terus menarik sumber daya manusia berkualitas. Pengembangan ekonomi dapat diarahkan pada penguatan produk-produk lokal yang dapat diserap oleh pasar internal pesantren yang besar. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah desa, pihak pesantren, dan masyarakat dalam mengembangkan kewirausahaan di kalangan santri dan alumni dapat menciptakan lebih banyak lagi peluang ekonomi. Dengan fondasi sosial-keagamaan yang kuat dan semangat inovasi yang telah terbukti, Desa Benda berpeluang besar untuk tidak hanya menjadi mercusuar pendidikan, tetapi juga teladan dalam pembangunan desa yang mandiri dan berdaya saing di tingkat nasional.